semenjak malam itu, semenjak kita mengakhiri obrolan panjang kita melalui pesan singkat diikuti juga dengan berakhirnya hubungan kita yang sudah 3tahun ini. tidak ada lagi ucapan "selamat buka puasa" , "ayo bangun saur" , atau hanya sekedar mengucapkan kata " selamat pagi sayang " . mulai sejak malam itu pula aku menjadi orang yang insomia. wajah pucat, mata cowong, badan lemas, dan semua itu karna kurang tidur. LEMAH iya aku memang lemah. semua orang berkata aku seperti itu. dan memang begitu adanya. hatiku terlalu sakit untuk menerima semua ini dengan cepat.
berakhirnya hubungan kita, bukan berarti berentinya semua aktivitas ku. aku masih menjalani aktivitas seperti biasa. aku kumpul sama teman, bercandaan dengan teman atau sekedar hangout bareng teman semua masih berjalan seperti biasa. aku masih bisa tertawa lepas di depan mereka seakan aku melupakan apa yang terjadi diantara kita semalam. aku juga tidak tahu, mereka melihat senyumku itu tulus atau hanya sekedar di buat buat. hanya terkadang yang ada dipikiranku, ada yang terasa kurang dalam semua itu. nggak ada kata perhatian seperti "jangan lupa pake jaket celana panjang ya bunda kalo keluar". nggak ada kata ngawatirin seperti "kamu kemana aja se bunda, uda malem cepet pulang aku khawatir". nggak ada kata manja seperti "bunda ngalem banget sih, pacarnya siapa cobak". nggak ada suara ringtone hp ku yang biasanya selalu berbunyi saat kamu menelpon malam-malam. semua itu yang mengingatku dengan semua kenangan kita.
semua ini karna wanita itu. wanita itu yang dengan sengaja menggoda mu dan ingin merebutmu dari ku. aku nggak mengerti letak urat malu dia dimana. dan aku nggak habis pikir, kamu juga dengan mudah terlena gitu aja. mungkin kata BODOH yang bisa gambarin keadaan ku sekarang. aku bodoh untuk mempercayai mu, aku bodoh untuk mencintai mu dengan tulus, aku bodoh mengira kamu bakal setia dengan ku. memang kamu sempat menjelaskan pada ku, bila itu hanya "salah paham" tapi aku bukan anak SD yang bisa dibohongin gitu aja. bukti yang aku liat lebih kuat dan lebih menjelaskan dibanding hanya sekedar omongan belaka.
dengan tanpa berdosa cewek itu menulis kata bermesra-mesra an di dunia maya. dengan tanpa rasa malu dia memanggil mu "sayang' setelah sehari kita putus. dan tanpa memerdulikan perasaan ku, kamu pun menanggapi semuanya. dengan keadaan seperti ini, mana yang harus aku percayai? hanya Allah yang tau sebenarnya.
0 komentar:
Posting Komentar