diantara dua pilihan


sejak kejadian itu semuannya telah berubah. takada lagi ucapan selamat pagi yang ku dapat setiap aku terbangun, takada lagi ucapan selamat malam yang mengiringi ku sebelum tidur, takada lagi ucapan-ucapan romantis didunia maya, ditelfon, bahkan di sms yang ku dapat seperti biasanya.

ibaratkan saja kehidupan ku tergambar di sebuah kanvas. yang semula bersih putih, dan akhirnya perlahan-lahan kanvas itu menjadi berwarna karna beberapa orang telah menggoreskan warna disitu. tapi sudah beberapa hari ini, hari ku tanpa warna. tak ada satu pun yang mampu menggoreskan warna yang indah di kanvas selain kamu. kamu menghilang entah kemana. tak ada lagi warna-warna yang indah yang tergores dalam kanvas yang kosong itu. begitu juga hari-hari ku.

aku sudah berusaha untuk mengerti keadaanmu sekarang, mengerti kondisimu yang melelahkan ini. aku tau ini juga bukan kehendakmu, tapi keadaan yang menuntut kamu menjadi seperti ini.
ketika kamu terpuruk, aku bantu memberi semangat, ketika kamu akan jatuh aku bantu kamu untuk bangkit, ketika kamu bersedih aku temani kamu hingga tertawa lagi. semua yang aku lakukan tulus.aku tak inginkan imbalan dari semua ini. aku tak menyuruh kamu untuk menentang keadaan yang ada sekarang ini, tapi hanya satu pintaku, aku hanya ingin pengertian mu saja.tetapi apa yang aku dapat? kamu dengan seenaknya datang dan pergi tanpa kabar begitu saja dan tidak memikirkan keadaan ku. aku tau mungkin kamu tidak sengaja melakukan semua ini, tapi tetap saja kamu tidak bisa mengontrol perbuatanmu. itu yang aku sayangkan.

setiap kehidupan tentu saja mempunyai masalah. masalah itu yang membuat kita menjadi dewasa. masalah yang dihadapi tiap orang pun berbeda tingkat kesulitannya. banyak yang jauh lebih parah dan lebih sulit dari  masalah kamu sekarang ini. tetapi mereka masih bisa membagi waktu. ibaratkan saja, keluarga dengan pekerjaan. tapi apa kamu bisa membagi waktu seperti itu?

aku tidak bisa menyalahkan siapa-siapa. dan aku juga tidak bisa memaksakan kehendak ku. aku hanya berharap kita bisa seperti dulu lagi. kita lebih terbuka, dan bisa memecahkan masalah bersama tanpa merugikan siapa pun. seburuk apapun perbuatanmu, aku tetap menghawatirkan kamu. aku tetap khawatir ketika kamu banyak merokok dan ketika melihat wajahmu mulai tampak kusam dan banyak pikiran. biarlah aku yang berkorban sekarang. bila kamu belum menyadari kesalahanmu, aku yakin suatu saat nanti kamu akan tau, kamu akan sadar. aku yakin ini hanya cobaan yang harus kita lewati dan dengan seiring berjalannya waktu semua masalah ini pasti akan selesai dan kita akan kembali seperti dulu. yakinlah suatu saat itu akan datang :')

 aku aku merindukan kamu yang dulu.





0 komentar:

Posting Komentar